Portal video game, gadget, dan berita

Teknologi Face Recognition KAI Percepat Boarding!

0

PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan layanan modern dan efisien bagi masyarakat. Melalui penerapan teknologi face recognition atau pengenalan wajah, penumpang kini bisa melakukan proses boarding tanpa perlu mencetak tiket fisik. Teknologi ini tak hanya memangkas waktu antrean di stasiun, tapi juga membantu mengurangi penggunaan kertas secara signifikan—bahkan tercatat menghemat biaya hingga puluhan juta rupiah.

Boarding Lebih Cepat dan Praktis

Dengan adanya teknologi face recognition, proses boarding kereta kini menjadi lebih cepat dan efisien. Penumpang cukup berdiri di depan alat pemindai wajah yang sudah tersedia di beberapa stasiun. Sistem akan langsung mencocokkan wajah penumpang dengan data identitas dan tiket yang sudah teregistrasi.

Jika data cocok, pintu boarding otomatis terbuka, dan penumpang langsung bisa masuk tanpa harus menunjukkan tiket cetak maupun e-ticket. Proses ini hanya memakan waktu hitungan detik, jauh lebih cepat dibandingkan sistem konvensional.

Inovasi ini sangat membantu mengurangi antrean panjang, terutama di jam-jam sibuk atau hari libur. Tak hanya itu, pengalaman naik kereta pun terasa lebih modern dan nyaman.

Hemat Kertas, Hemat Biaya

Selain efisien dalam proses, teknologi ini juga berkontribusi besar dalam mengurangi penggunaan kertas tiket. Sejak sistem face recognition mulai diterapkan, KAI mencatat telah berhasil menghemat lebih dari 24.000 rol kertas tiket.

Jika dikonversi ke nilai rupiah, penghematan ini mencapai sekitar Rp 24,8 juta hanya dari pengurangan konsumsi kertas. Dalam jangka panjang, angka ini tentu akan terus meningkat seiring semakin banyaknya penumpang yang menggunakan sistem boarding tanpa tiket fisik.

Pengurangan kertas juga mendukung upaya pelestarian lingkungan, karena secara tidak langsung membantu mengurangi penebangan pohon dan limbah produksi kertas.

Cara Registrasi Face Recognition di Aplikasi KAI

Agar bisa menggunakan layanan boarding dengan face recognition, penumpang perlu melakukan registrasi terlebih dahulu. Prosesnya sangat mudah dan bisa dilakukan langsung melalui aplikasi Access by KAI.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka aplikasi Access by KAI, lalu masuk ke menu akun.
  2. Pilih opsi Registrasi Face Recognition.
  3. Baca dan setujui syarat serta ketentuan yang ditampilkan.
  4. Pastikan data diri seperti nama lengkap, NIK, dan tanggal lahir sudah benar.
  5. Ambil foto selfie sesuai panduan, lalu unggah foto KTP.
  6. Setelah verifikasi berhasil, sistem akan menyimpan data wajah kamu dan bisa langsung digunakan untuk boarding.

Registrasi ini hanya perlu dilakukan satu kali. Setelah itu, kamu bisa naik kereta tanpa perlu mencetak tiket di perjalanan selanjutnya.

Komitmen Menuju Transportasi yang Lebih Ramah Lingkungan

Langkah KAI dalam menerapkan teknologi pengenalan wajah sejalan dengan misi mereka untuk menciptakan transportasi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan kertas serta mempercepat mobilitas penumpang, sistem ini menjadi solusi digital yang relevan untuk masa depan.

Kedepannya, KAI juga berencana memperluas penerapan teknologi ini ke lebih banyak stasiun dan layanan, termasuk integrasi dengan moda transportasi lain. Dukungan dari masyarakat dan adaptasi cepat terhadap teknologi menjadi kunci sukses dari implementasi sistem ini secara menyeluruh.

Kesimpulan

Penerapan teknologi face recognition oleh PT KAI bukan hanya sekadar inovasi digital, tapi juga langkah nyata menuju sistem transportasi yang lebih modern dan efisien. Selain mempercepat proses boarding, teknologi ini terbukti mampu menghemat penggunaan kertas dan biaya operasional.

Bagi penumpang, ini berarti pengalaman bepergian yang lebih cepat, nyaman, dan praktis. Bagi perusahaan dan lingkungan, ini adalah bentuk kontribusi positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Mobil Listrik vs. Mobil Hybrid: Masa Depan Kendaraan Ramah Lingkungan

Leave A Reply

Your email address will not be published.