Perkembangan kacamata augmented reality (AR) semakin terasa di tahun 2025, dan salah satu produk yang mencuri perhatian karena harga yang lebih terjangkau adalah RayNeo Air 3S. Di tengah dominasi AR Glasses premium seperti XREAL Air 2 dan Apple Vision Pro, RayNeo menawarkan opsi alternatif yang tetap solid dari sisi fitur dan pengalaman pengguna.
RayNeo Air 3S menyasar pengguna yang menginginkan pengalaman layar besar portabel untuk menonton, gaming, atau produktivitas, namun dengan harga yang lebih bersahabat. Meski dibanderol lebih murah, kacamata ini tetap dilengkapi dengan panel visual berkualitas tinggi dan sistem audio yang cukup mengesankan.
Apakah RayNeo Air 3S layak dibeli untuk pengguna Indonesia? Yuk kita ulas secara mendalam!
Contents
Desain dan Kenyamanan
Dari segi desain, RayNeo Air 3S tampil seperti kacamata hitam modern dengan sentuhan futuristik. Bobotnya sangat ringan, hanya sekitar 76 gram, membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama tanpa membuat kepala cepat lelah.
Desain ergonomisnya cocok untuk berbagai bentuk wajah, dan tersedia beberapa pilihan bantalan hidung yang bisa disesuaikan. Namun, ada satu kekurangan kecil: posisi kabel USB-C yang terhubung ke kacamata kadang membuat sisi kanan terasa lebih berat, sehingga sedikit memengaruhi keseimbangan saat digunakan.
Material bodinya berbahan plastik ringan. Walau terasa tidak se-premium pesaingnya di segmen atas, keputusan ini sangat masuk akal untuk menjaga bobot tetap ringan dan harga lebih terjangkau.
Kualitas Layar dan Visual
RayNeo Air 3S menggunakan dua panel Micro-OLED 1920×1080 (Full HD) untuk setiap mata, menghasilkan tampilan virtual setara layar bioskop 201 inci jika dilihat dari jarak 6 meter.
Beberapa keunggulan visual yang menonjol:
- Kecerahan hingga 650 nits, cukup untuk penggunaan indoor dan semi-outdoor.
- Kontras sangat tinggi, gambar terlihat tajam dan mendalam.
- Reproduksi warna akurat, cocok untuk menonton film, presentasi, atau sekadar browsing konten multimedia.
Namun, sayangnya belum ada fitur auto dimming atau lensa pelindung cahaya tambahan, sehingga penggunaan di luar ruangan dengan sinar matahari langsung bisa mengurangi kenyamanan tampilan.
Audio dan Fitur Suara
RayNeo Air 3S dilengkapi empat speaker internal yang diarahkan langsung ke telinga pengguna. Ini memungkinkan pengalaman audio yang personal tanpa perlu menggunakan earphone tambahan.
Beberapa peningkatan dibandingkan versi sebelumnya:
- Whisper Mode 2.0: mengurangi kebocoran suara agar tidak terlalu terdengar oleh orang sekitar.
- Suara lebih jernih dan lantang dibanding generasi sebelumnya.
- Masih bisa terdengar oleh orang lain jika volume terlalu tinggi, jadi perlu penggunaan bijak di tempat umum.
Untuk menikmati konten pribadi tanpa mengganggu sekitar, volume menengah dengan mode whisper sudah cukup optimal.
Kompatibilitas dan Konektivitas
Kacamata ini menggunakan port USB-C dengan dukungan video output, membuatnya kompatibel dengan:
- Smartphone Android flagship.
- Laptop dan tablet modern.
- Konsol game seperti Nintendo Switch atau Steam Deck.
Beberapa perangkat mungkin memerlukan adaptor khusus jika belum mendukung output video langsung dari USB-C. Namun secara umum, proses penyambungan sangat cepat dan plug-and-play.
Sayangnya, tidak ada koneksi nirkabel bawaan. Semua penggunaan harus dengan kabel.
Performa dan Pengalaman Sehari-hari
Pengalaman menggunakan RayNeo Air 3S sangat menyenangkan untuk aktivitas:
- Menonton film Netflix, YouTube, atau Disney+.
- Bermain game portabel dengan tampilan layar besar.
- Presentasi cepat dengan layar virtual tanpa proyektor.
Tampilan tidak mengalami lag, bahkan saat digunakan dengan laptop atau konsol. Namun, tidak ada fitur interaktif AR seperti pelacakan gerak atau tampilan 3D seperti pada kacamata premium. Kacamata ini murni berfungsi sebagai layar eksternal pribadi yang besar dan nyaman.
Kelebihan
- Harga lebih terjangkau dibanding pesaing di kelasnya.
- Desain ringan, cocok untuk pemakaian lama.
- Layar Micro-OLED Full HD tajam dan nyaman di mata.
- Audio cukup bagus tanpa butuh earphone tambahan.
- Kompatibel dengan banyak perangkat modern.
Kekurangan
- Material terasa kurang premium karena berbahan plastik.
- Tidak ideal untuk penggunaan outdoor di bawah sinar matahari langsung.
- Kabel kadang mengganggu keseimbangan saat digunakan.
- Belum mendukung fitur AR interaktif.
Apakah Cocok untuk Pasar Indonesia?
RayNeo Air 3S bisa menjadi titik awal yang ideal bagi pengguna Indonesia yang ingin mencoba kacamata AR tanpa mengeluarkan biaya besar. Dengan harga yang lebih ramah kantong, fitur-fitur utama tetap bisa dinikmati secara maksimal untuk keperluan hiburan dan produktivitas ringan.
Cocok untuk:
- Pelajar dan mahasiswa yang sering presentasi atau belajar online.
- Pengguna gadget yang suka menonton film dengan layar besar tanpa repot.
- Gamer portabel yang ingin tampilan lebih luas dan imersif.
Dengan semakin banyaknya pengguna gadget modern di Indonesia, RayNeo Air 3S punya peluang besar menjadi kacamata AR entry-level paling dicari tahun ini.
Kesimpulan
RayNeo Air 3S membuktikan bahwa pengalaman augmented reality tidak harus mahal. Dengan harga yang lebih terjangkau, desain yang ringan, dan kualitas layar yang sangat baik, kacamata ini cocok sebagai pintu masuk bagi siapa pun yang ingin menjajal dunia wearable display.
Meski belum memiliki fitur AR interaktif canggih, RayNeo Air 3S tetap mampu memberikan pengalaman visual dan audio yang mengesankan untuk aktivitas harian. Ini bukan sekadar gimmick, tapi alat yang benar-benar berguna dan menyenangkan digunakan.
Baca Juga: Review XREAL Air 2: Kacamata AR Futuristik yang Mulai Masuk Pasar Indonesia