Kolaborasi antara Meta dan Ray-Ban melahirkan produk wearable yang memadukan gaya dengan teknologi pintar: Ray-Ban Meta Smart Glasses. Kacamata ini bukan hanya alat bantu melihat, tapi juga perangkat pintar dengan fungsi kamera, speaker, mikrofon, dan bahkan asisten AI.
Berbeda dengan kacamata AR yang fokus pada tampilan digital, Ray-Ban Meta Smart Glasses lebih menekankan integrasi teknologi ke dalam aktivitas sehari-hari secara natural, tanpa mengubah estetika kacamata konvensional.
Lalu, apa saja yang ditawarkan oleh perangkat ini? Seberapa berguna di kehidupan nyata? Dan apakah layak untuk pengguna Indonesia? Berikut review lengkapnya.
Contents
Desain dan Tampilan Fisik
Sebagai produk hasil kerja sama dengan Ray-Ban, tentu tidak mengherankan jika desain kacamata ini sangat modis. Ray-Ban Meta Smart Glasses tersedia dalam beberapa model klasik seperti Wayfarer dan Headliner, dengan pilihan warna dan ukuran yang bisa disesuaikan dengan gaya masing-masing pengguna.
Beberapa catatan soal desain:
- Terlihat seperti kacamata biasa, sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari.
- Berat hanya sekitar 50 gram, sangat ringan dan nyaman dipakai seharian.
- Material frame kuat dan lentur, tahan untuk pemakaian outdoor dan aktivitas harian.
Tidak terlihat seperti gadget canggih—dan justru di situlah daya tarik utamanya.
Fitur Kamera dan Video
Salah satu keunggulan utama dari kacamata ini adalah kamera 12MP ultra-wide yang tertanam di bagian depan frame. Dengan kamera ini, pengguna bisa:
- Mengambil foto berkualitas tinggi dengan satu sentuhan tombol.
- Merekam video hingga 1080p selama 60 detik.
- Mengambil gambar dari sudut pandang orang pertama, cocok untuk vlog atau dokumentasi pengalaman.
Kualitas gambar cukup tajam dan stabil, meskipun masih belum setara dengan kamera profesional. Cocok untuk momen kasual, bukan untuk produksi konten sinematik.
Audio dan Speaker
Ray-Ban Meta Smart Glasses memiliki speaker open-ear di sisi kanan dan kiri, memungkinkan pengguna mendengarkan musik, podcast, atau panggilan telepon tanpa menutup telinga.
Beberapa keunggulan sistem audionya:
- Suara jernih dan cukup lantang meski di tempat ramai.
- Mikrofon ganda menangkap suara dengan baik saat menelepon.
- Mode arah suara memastikan orang di sekitar tidak mendengar apa yang sedang kamu dengarkan (privasi tetap terjaga).
Pengalaman mendengarkan musik terasa natural, hampir seperti tidak memakai perangkat audio sama sekali.
Fitur AI dan Integrasi Asisten Virtual
Salah satu inovasi terbaru di versi ini adalah hadirnya Meta AI, sebuah asisten suara berbasis kecerdasan buatan yang bisa:
- Menjawab pertanyaan.
- Membacakan pesan masuk.
- Mengatur jadwal.
- Memberi rekomendasi konten.
Interaksi dilakukan melalui perintah suara, dan AI merespons melalui speaker kacamata. Ini menjadikan Ray-Ban Meta sebagai salah satu smart glasses paling fungsional di luar kategori AR.
Namun, perlu dicatat bahwa dukungan bahasa Indonesia untuk AI belum sempurna. Sebagian besar interaksi masih didominasi oleh bahasa Inggris.
Konektivitas dan Baterai
Kacamata ini terhubung ke smartphone melalui aplikasi Meta View (tersedia di Android dan iOS). Semua foto, video, dan notifikasi dikelola melalui aplikasi tersebut.
Spesifikasi baterainya:
- Daya tahan hingga 4-6 jam pemakaian aktif.
- Case pengisi daya portable, mirip seperti TWS earbuds, bisa mengisi ulang baterai beberapa kali.
- Waktu pengisian penuh sekitar 75 menit.
Baterainya cukup untuk aktivitas harian seperti jalan-jalan, kerja remote, atau meeting daring sambil bergerak.
Kelebihan
- Desain stylish dan ringan, cocok untuk dipakai kapan saja.
- Kamera 12MP menghasilkan foto natural dari sudut pandang unik.
- Speaker dan mikrofon berkualitas tinggi untuk komunikasi dan hiburan.
- Meta AI sangat membantu untuk interaksi cepat tanpa harus buka HP.
- Case pengisi daya praktis dan travel-friendly.
Kekurangan
- Tidak ada tampilan AR seperti layar virtual (bukan untuk Augmented Reality).
- Belum semua fungsi AI mendukung bahasa Indonesia.
- Video hanya berdurasi 60 detik, kurang ideal untuk konten panjang.
- Harga tergolong premium untuk kacamata fungsional.
Apakah Cocok untuk Pengguna di Indonesia?
Ray-Ban Meta Smart Glasses cocok untuk:
- Content creator yang ingin merekam aktivitas secara natural.
- Pekerja remote atau profesional yang sering berpindah tempat.
- Pengguna yang ingin menikmati musik dan menerima notifikasi secara praktis.
- Penggemar teknologi yang ingin tampil stylish tanpa terlihat memakai gadget berat.
Dengan gaya Ray-Ban yang ikonik, kacamata ini bisa langsung masuk ke gaya hidup urban anak muda Indonesia. Namun, untuk penggunaan berbasis AR yang kompleks, tentu masih kalah dari kacamata seperti XREAL atau Apple Vision Pro.
Kesimpulan
Ray-Ban Meta Smart Glasses adalah perangkat wearable yang menyatukan fashion dan teknologi dengan cara yang sederhana namun fungsional. Meskipun tidak memiliki tampilan AR atau fitur layar virtual, kacamata ini menawarkan kamera berkualitas, audio jernih, dan asisten AI langsung dari wajahmu sendiri—tanpa perlu memegang HP.
Untuk pengguna Indonesia yang suka eksplor teknologi tapi tetap ingin tampil bergaya, ini adalah pilihan yang menarik, meski harganya tergolong cukup premium. Kombinasi desain klasik Ray-Ban dan fitur pintar dari Meta menjadikan kacamata ini sebagai perangkat wearable yang siap menunjang produktivitas dan hiburan harian secara praktis.
Baca Juga: Review RayNeo Air 3S: Kacamata AR Terjangkau!