ASUS ROG Flow Z13 (2025) memperkenalkan konsep tablet gaming 2-in-1 dengan performa mendekati desktop. Ditenagai AMD Ryzen AI Max Plus 395 (16-core CPU + 40-core GPU) dan Radeon 8050S, perangkat ini cocok untuk gamer dan kreator konten yang butuh mobilitas tinggi tanpa mengorbankan kinerja. Dengan bodi CNC aluminum ringan (1,18 kg), kickstand 170°, serta keyboard magnetik detachable, Z13 mudah bertransformasi antara tablet dan mini-laptop gaming.
Contents
Desain & Build Quality

- Material & Bobot: Bodinya terbuat dari CNC aluminum unibody, kokoh sekaligus ringan hanya 1,18 kg.
- Kickstand: Engsel built-in dapat dibuka hingga 170° untuk mode tablet, stand, atau mini-laptop.
- Jendela Transparan RGB: Panel samping tembus pandang memamerkan komponen internal—pencahayaan RGB bisa diatur via Armoury Crate.
- Keyboard Detachable: Magnetik, travel key ~1,5 mm, backlit RGB; nyaman saat digunakan di meja namun kurang stabil di pangkuan.
Kelebihan:
- Desain premium dan futuristik
- Fleksibilitas penggunaan tablet maupun laptop
- Ringan untuk form factor gaming
Kekurangan:
- Kurang nyaman untuk penggunaan satu tangan lama
- Keyboard magnetik terasa kurang kokoh di permukaan tidak rata
Layar & Visual
- Panel & Resolusi: IPS-level 13,4″ WQXGA (2560 × 1600)—tampilan tajam dan detail.
- Refresh Rate: 180 Hz dengan Adaptive Sync, mengurangi screen tearing dan memberikan gameplay ultra-smooth.
- Kecerahan & Warna:
- Peak brightness 500 nits, nyaman di berbagai kondisi cahaya.
- Mendukung ~100% sRGB, cukup akurat untuk gaming dan konten multimedia.
- Lapisan Layar: Glossy; memberikan kontras tinggi namun memantulkan cahaya di ruangan sangat terang.
Kelebihan:
- Responsivitas tinggi dan minimal tearing
- Gamut warna memadai untuk konten hiburan
Kekurangan:
- Refleksi kaca mengganggu di area terang
Performa & Spesifikasi

Performa ROG Flow Z13 (2025) dibangun di atas AMD Ryzen AI Max Plus 395, sebuah prosesor hybrid yang menggabungkan 16-core CPU (8× Performance Core + 8× Efficient Core) dengan 40-core GPU Radeon 8050S. Meski GPU ini terintegrasi, hasilnya setara kartu grafis diskrit kelas menengah, memungkinkan pengaturan grafis tinggi pada game AAA.
- CPU Ryzen AI Max Plus 395
- P-Core hingga 4,5 GHz untuk beban kerja berat seperti rendering video dan kompilasi kode.
- E-Core hemat daya untuk background task, meningkatkan efisiensi baterai saat tidak gaming.
- AI Engine built-in dapat mempercepat tugas seperti upscaling video atau filtering gambar secara real-time.
- GPU Radeon 8050S
- 40 compute unit (CU) memberikan kekuatan rendering dengan 2 560 stream processors.
- Mendukung DirectX 12 Ultimate, ray tracing dasar, dan FidelityFX Super Resolution (FSR) untuk peningkatan frame rate.
- Memori & Storage
- 32 GB LPDDR5X pada 7 200 MHz, dioptimalkan dengan arsitektur UMA (Unified Memory Architecture) sehingga CPU dan GPU berbagi memori cepat.
- 1 TB SSD NVMe (PCIe 4.0) dengan kecepatan baca hingga 3 500 MB/s dan tulis 3 000 MB/s, mempersingkat waktu booting Windows (<8 detik) dan load game/aplikasi (<5 detik).
Hasil Pengujian Gaming (1080p)
Judul Game | Pengaturan Grafik | FPS Rata-Rata | Catatan |
---|---|---|---|
Genshin Impact | High | 75–85 | Sesekali turun saat area terbuka besar, FSR membantu stabil |
CS:GO | Ultra | >200 | Sangat responsif, cocok untuk e-sports |
The Witcher 3 | Ultra + RT Off | 60–65 | RT memperberat, disarankan Off dan FSR untuk smooth gameplay |
Kelebihan Performa
- Kemampuan multitasking ekstrem: menjalankan game sambil streaming dan encoding.
- Proses render video 4K hingga 1080p dalam waktu singkat berkat AI Engine.
- GPU integrasi mencegah kebutuhan modul eGPU eksternal untuk kebanyakan game.
Kekurangan Performa
- Beberapa game sangat berat dengan ray tracing penuh mungkin memerlukan penyesuaian grafik.
- Penggunaan memori bersama (UMA) bisa mengurangi bandwidth memori efektif apabila beban GPU sangat tinggi.
Pendinginan & Thermals
ROG Flow Z13 (2025) mengandalkan Liquid Metal Cooling dan dual fan Arc Flow dalam bodi tipis 12,9 mm untuk mengendalikan panas:
- Vapor Chamber tipis memaksimalkan area penyerapan panas dari CPU/GPU.
- Dual Fan 84-blade Arc Flow mengurangi turbulensi, meningkatkan aliran udara hingga 13%.
Pengukuran Suhu & Kebisingan
Skenario | CPU Temp | GPU Temp | Kebisingan (dB) |
---|---|---|---|
Idle | 45 °C | 40 °C | 28 (Silent Mode) |
Gaming (30 menit) | 82 °C | 78 °C | 42 (Performance) |
Stress Test (CPU+GPU) | 90 °C | 85 °C | 45 (Turbo Mode) |
- Silent Mode: Kipas minimal, ideal untuk tugas ringan; suhu CPU/GPU naik ~5 °C dibanding Performance.
- Performance Mode: Seimbang antara suhu stabil (~82 °C) dan kebisingan (~42 dB).
- Turbo Mode: Maksimalkan kipas untuk suhu terendah (~78 °C), namun bising (~45 dB).
Kelebihan:
- Mencegah thermal throttling bahkan di sesi gaming panjang.
- Kombinasi Liquid Metal & Arc Flow fans sangat efektif dalam bodi tipis.
Kekurangan:
- Kipas cukup berisik pada mode Turbo.
- Heat signature terasa hangat di bagian kickstand saat gaming intens.
Keyboard, Touchpad & Audio
- Keyboard Detachable
- Travel Key ~1,5 mm: Memberi rasa taktil memuaskan di setiap ketukan, mendekati pengalaman laptop gaming.
- RGB Per-Zone: Empat zona pencahayaan, kustom melalui Armoury Crate.
- Stabilitas: Magnet kuat saat di meja, namun terasa sedikit bergoyang di pangkuan.
- Touchpad Precision
- Ukuran 90 × 55 mm: Cukup untuk navigasi Windows Gesture (pinch, swipe).
- Responsif & Lancar: Mendukung multi-finger tap, namun area terasa sempit saat editing.
- Audio Dolby Atmos
- Dual Stereo Speaker: Suara jernih, stereo imaging terasa luas.
- Bass & Mid: Cukup untuk gaming/video; tidak sekuat speaker eksteral.
- Mic Array: Noise-canceling, jernih untuk voice chat.
Kelebihan:
- Keyboard dan audio memadai untuk gaming on-the-go.
- Touchpad responsif meski kecil.
Kekurangan:
- Keyboard kurang stabil di pangkuan.
- Bass speaker terbatas; butuh headset untuk suara lebih dalam.
Konektivitas & Fitur Tambahan
- Port
- 2× USB-C 4.0 (DisplayPort 1.4 Alt Mode + 100 W Power Delivery)
- 1× USB-A 3.2 Gen 2
- 1× HDMI 2.1 (4K@60 Hz)
- 1× microSD Reader
- Nirkabel
- Wi-Fi 6E (802.11ax) – Kecepatan hingga 3 Gb/s, latensi rendah
- Bluetooth 5.3 – Konektivitas lebih stabil dan hemat daya
- Keamanan & Sensor
- Fingerprint Power Button – Login cepat via Windows Hello
- Mic Array – Dual microphones dengan AI noise reduction
- Software Bawaan
- Armoury Crate – Kontrol performa, lighting, dan monitoring hardware
- MyASUS – Update driver otomatis dan optimasi sistem
Kelebihan:
- Port lengkap untuk ukuran tablet gaming
- Wi-Fi 6E & Bluetooth 5.3 mendukung streaming dan VR
Kekurangan:
- Tanpa Ethernet onboard (butuh dongle USB-C)
Baterai & Charging
- Kapasitas Baterai: 75 Wh Li-Ion
- Daya Tahan:
- Normal (browsing, streaming): 8–10 jam
- Gaming (1080p, 60 FPS): 4–5 jam
- Pengisian Cepat:
- Charger USB-C 130 W (0→50 %: ~30 menit, 0→100 %: ~65 menit)
- Mendukung power delivery untuk mengisi daya perangkat lain
Kelebihan:
- Fast-charge super cepat, cocok untuk mobilitas tinggi
- Baterai awet untuk penggunaan non-gaming
Kekurangan:
- Gaming intens cepat menguras daya
- Charger besar dan cukup berat untuk dibawa
Kesimpulan & Rekomendasi
ASUS ROG Flow Z13 (2025) menawarkan kombinasi unik antara portabilitas tablet dan performa gaming class-leading. Rangkaian keunggulannya:
- Desain & Build: CNC aluminum, ringan (1,18 kg), kickstand 170°, estetika jendela RGB
- Layar & Visual: 13,4″ WQXGA 180 Hz, Adaptive Sync, 500 nits
- Performa: Ryzen AI Max Plus 395 + Radeon 8050S, 32 GB LPDDR5X, 1 TB PCIe 4.0 SSD
- Pendinginan: Vapor chamber + dual Arc Flow fans, stabil tanpa throttling
- Keyboard & Audio: Detachable RGB, touchpad presisi, speaker Dolby Atmos
- Konektivitas: USB-C 4.0 DP/PD, HDMI 2.1, microSD, Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3
- Baterai: 75 Wh (8–10 jam normal, 4–5 jam gaming), fast-charge 130 W
Rekomendasi:
- Beli jika Anda:
- Butuh perangkat gaming/crafting mobile dengan performa mendekati desktop.
- Menghargai desain futuristik dan fleksibilitas tablet-laptop.
- Pertimbangkan alternatif jika:
- Mendambakan keyboard full-size lebih stabil.
- Prioritas utama adalah penggunaan tablet one-handed lama tanpa beban berat.
Baca Juga: Daftar Harga Laptop ASUS Gaming 2025: Mana yang Paling Worth It?