Selama bertahun-tahun, industri teknologi dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah elektronik terbesar di dunia. Tapi di CES 2025, arah itu mulai berubah. Sustainability atau keberlanjutan kini menjadi fokus utama berbagai produsen gadget besar, mulai dari laptop, smartphone, wearable, hingga perangkat rumah tangga pintar.
Brand-brand seperti ASUS, Lenovo, Samsung, HP, dan startup hijau dari berbagai negara menampilkan inovasi yang bukan hanya canggih, tetapi juga ramah lingkungan — dari bahan daur ulang, konsumsi energi rendah, hingga kemudahan daur ulang di akhir masa pakai.
Inilah gebrakan gadget ramah lingkungan paling menarik yang muncul di CES 2025.
Contents
Laptop Daur Ulang: Tetap Powerful, Tanpa Merusak Alam
ASUS Zenbook Go Green Edition dan HP Pavilion Eco+ jadi dua laptop yang menyita perhatian karena menggunakan:
- Material daur ulang dari plastik laut, aluminium bekas, dan PET botol
- Kemasan tanpa plastik dan tinta biodegradable
- Konsumsi daya ultra-rendah berkat chip hemat energi (Intel Ultra dan AMD Ryzen Eco)
- Sertifikasi ENERGY STAR dan EPEAT Gold
Desain tetap premium dan performa tidak dikorbankan. Ini jadi bukti bahwa keberlanjutan bisa sejalan dengan estetika dan kecepatan.
Smartwatch & Wearable Tenaga Surya
Di kategori wearable, brand seperti Garmin dan Solaronix memamerkan smartwatch yang bisa dicas langsung dengan cahaya matahari.
Keunggulan:
- Panel surya tertanam di layar
- Bisa bertahan 10–20 hari tanpa pengisian kabel
- Mengurangi ketergantungan pada baterai lithium
- Ideal untuk penggunaan luar ruangan dan aktivitas ekstrem
Wearable ini tidak hanya membantu pengguna hidup sehat, tapi juga mendorong gaya hidup hemat energi.
Smart Home & Peralatan Rumah Tangga Super Hemat Energi
Banyak peralatan rumah tangga pintar kini hadir dengan mode ramah lingkungan:
- Kulkas AI dengan kompresor adaptif yang mengurangi konsumsi listrik 30–40%
- AC pintar yang otomatis mematikan diri saat tidak ada penghuni
- Lampu LED berbasis sensor gerak yang hanya menyala saat dibutuhkan
- Pencuci piring & mesin cuci dengan daur air otomatis
Semua dikendalikan via aplikasi dengan dashboard emisi karbon yang transparan, agar pengguna bisa tahu dampak ekologis dari setiap penggunaan.
Aksesoris Gadget Berbahan Nabati dan Bioplastik
Startup seperti Pela dan GreenCase memperkenalkan case smartphone dan aksesori berbahan:
- Bambu, gandum, dan pati jagung
- Kulit vegan dari jamur dan daun pisang
- Bioplastik yang bisa terurai alami dalam 180 hari
Ini sangat cocok untuk pengguna gadget yang ingin tampil gaya tanpa mengorbankan bumi.
Poin Tambahan: Produk Didesain untuk Diperbaiki dan Didaur Ulang
Salah satu pendekatan baru di CES 2025 adalah Right to Repair — produsen kini semakin terbuka menyediakan:
- Spare part resmi yang mudah diakses konsumen
- Panduan perbaikan digital untuk produk mereka
- Modularitas: komponen seperti baterai, RAM, atau kamera bisa diganti tanpa teknisi
Dengan begini, umur pakai gadget jadi lebih panjang, dan sampah elektronik bisa ditekan secara signifikan.
Kesimpulan
CES 2025 menandai babak baru dalam industri teknologi — di mana kehebatan performa dan keindahan desain mulai berdampingan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Gadget bukan lagi hanya tentang “apa yang bisa dilakukan”, tapi juga “apa dampaknya bagi bumi”.
Dari laptop daur ulang, smartwatch tenaga surya, smart home hemat energi, hingga case biodegradable, semua menunjukkan bahwa teknologi canggih bisa ramah lingkungan — dan tren ini akan terus tumbuh.
Saatnya kita sebagai pengguna juga ikut berubah. Karena masa depan bukan cuma soal cepat dan pintar, tapi juga soal bertahan dalam dunia yang layak huni.
Baca Juga: Laptop & Gadget AI-Powered: Semua Jadi Lebih Pintar