Dunia game modern, terutama yang berfokus pada mode multiplayer kompetitif, tak lepas dari ancaman para cheater yang merusak pengalaman bermain. Untuk mengatasi masalah ini, para pengembang game dan publisher mulai menggunakan berbagai jenis sistem anti-cheat dengan teknologi yang semakin canggih dan agresif.
Beberapa anti-cheat dibuat sendiri oleh pengembang, sementara lainnya mengandalkan solusi pihak ketiga. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, tapi semuanya memiliki satu tujuan yang sama: menciptakan pengalaman bermain yang adil dan bebas kecurangan.
Berikut ini adalah daftar anti-cheat paling umum dan banyak digunakan dalam game modern saat ini.
Contents
1. Vanguard – Riot Games
Vanguard adalah sistem anti-cheat buatan Riot Games, digunakan di game Valorant dan akan diperluas ke judul lain seperti League of Legends dan Project L. Sistem ini dikenal karena bekerja di level kernel, memungkinkan deteksi cheat sejak game dijalankan dan bahkan saat sistem operasi mulai aktif.
Keunggulan Vanguard:
- Deteksi lebih dalam terhadap program ilegal
- Dapat memblokir akses cheat bahkan sebelum aktif
- Terintegrasi langsung dengan server game
Meski sempat kontroversial karena bekerja sangat dalam di sistem, Vanguard terbukti menjadi salah satu anti-cheat paling efektif saat ini.
2. Ricochet – Activision (Call of Duty Series)
Ricochet adalah sistem anti-cheat milik Activision untuk melindungi game seperti Call of Duty: Warzone dan Modern Warfare II. Ricochet juga bekerja di level kernel, dan memiliki sistem deteksi real-time serta pembaruan otomatis.
Fitur unik Ricochet:
- Deteksi perilaku mencurigakan di dalam game
- Dapat membatasi kemampuan cheater secara langsung, misalnya membuat peluru mereka meleset
- Update berkala untuk menyesuaikan dengan cheat baru
Pendekatan Ricochet tidak hanya menindak, tapi juga mempermalukan cheater di tengah permainan.
3. Easy Anti-Cheat (EAC)
Easy Anti-Cheat adalah salah satu solusi anti-cheat pihak ketiga paling banyak digunakan di industri game, dimiliki oleh Epic Games. Banyak game seperti Apex Legends, Fortnite, Rust, dan banyak lagi mengandalkannya.
Keunggulan EAC:
- Terintegrasi dengan banyak engine seperti Unreal dan Unity
- Ringan dan mudah dikustomisasi oleh developer
- Update rutin dengan database cheat global
EAC lebih fokus pada deteksi proses tidak sah, manipulasi memory game, dan file modifikasi.
4. BattlEye
BattlEye adalah sistem anti-cheat yang populer di kalangan game FPS dan survival. Digunakan oleh game seperti PUBG, Rainbow Six Siege, dan Destiny 2, BattlEye juga bekerja sangat agresif.
Fitur BattlEye:
- Deteksi real-time dengan auto-ban sistem
- Ban bersifat global antar game yang menggunakan BattlEye
- Dukungan untuk pengawasan komunitas dan laporan manual
BattlEye menjadi pilihan utama untuk game yang mengandalkan sistem server tersentralisasi.
5. Valve Anti-Cheat (VAC)
VAC adalah sistem anti-cheat milik Valve yang digunakan di game seperti Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, dan Team Fortress 2. VAC terkenal karena sistem pendeteksiannya yang diam-diam dan tiba-tiba memberikan ban dalam gelombang besar.
Ciri khas VAC:
- Tidak langsung memberikan ban, tapi menunggu hingga sistem siap
- Mengandalkan deteksi file modifikasi atau injeksi
- Terkoneksi dengan akun Steam untuk hukuman permanen
Meski tidak seketat sistem berbasis kernel, VAC efektif untuk menekan cheater dengan pendekatan jangka panjang.
6. PunkBuster
Meski sudah jarang digunakan, PunkBuster adalah salah satu pionir dalam dunia anti-cheat. Masih digunakan di game lama seperti Battlefield 4 dan Return to Castle Wolfenstein, sistem ini memindai memory komputer untuk mendeteksi cheat dan memberi ban otomatis.
PunkBuster terkenal dengan:
- Sistem pemindaian file dan memory
- Auto-update dan auto-kick
- Koneksi langsung dengan database master ban global
Sistem ini saat ini dianggap kuno, tapi tetap menjadi bagian penting dalam sejarah sistem anti-cheat.
7. FairFight
FairFight menggunakan pendekatan berbasis server dan analisis data. Tidak seperti yang lain, FairFight tidak melihat proses di komputer pengguna, tapi menganalisis data permainan untuk mendeteksi perilaku tidak wajar.
Contoh: jika seseorang mendapatkan headshot terlalu sering dengan senjata tertentu, sistem akan mencatat anomali dan memberi peringatan.
Kelebihan FairFight:
- Tidak mengganggu sistem operasi
- Tidak menimbulkan masalah privasi
- Deteksi berdasarkan statistik dan algoritma
Namun, pendekatan ini juga bisa menimbulkan false positive jika pemain memang sangat jago.
Kesimpulan
Dengan berbagai pendekatan yang berbeda, sistem anti-cheat dalam game modern kini semakin canggih, agresif, dan bervariasi. Mulai dari yang bekerja di level kernel, hingga yang berbasis statistik server, semuanya hadir untuk satu tujuan: memberikan pengalaman bermain yang jujur dan adil.
Pemain saat ini harus semakin berhati-hati dan bermain bersih, karena para developer sudah tidak main-main lagi dalam memberantas kecurangan. Dalam dunia game online, cheat bukan hanya soal curang — tapi soal merusak komunitas, dan inilah saatnya para pengembang melindungi dunia yang mereka ciptakan.
Baca Juga: Developer Semakin Serius Hadapi Cheater: Anti-Cheat Ketat