Portal video game, gadget, dan berita

Headset Bluetooth Paling Worth It Di Tahun 2025

Headset Bluetooth kini menjadi salah satu aksesori paling dicari di tahun 2025. Dengan perkembangan teknologi Bluetooth 5.3 yang menawarkan koneksi stabil, suara jernih, dan konsumsi daya rendah, pengguna semakin beralih ke headset wireless. Bukan hanya untuk mendengarkan musik, headset Bluetooth juga populer untuk meeting online, bermain game, hingga aktivitas olahraga. Karena itu, banyak orang mencari headset Bluetooth paling worth it — yang tidak hanya bagus di suara, tapi juga awet dan nyaman digunakan setiap hari.

Dalam artikel ini, Naxtortech.net akan membahas berbagai rekomendasi headset Bluetooth paling worth it 2025 mulai dari kelas murah hingga premium. Kami juga akan menjelaskan fitur penting seperti daya tahan baterai, kualitas audio, noise cancelling, serta tips memilih headset yang sesuai dengan kebutuhanmu. Semua daftar di sini disusun berdasarkan riset mendalam dan ulasan pengguna terbaru, agar kamu bisa mendapatkan produk terbaik sesuai budget.

Mengapa Harus Memilih Headset Bluetooth?

Headset Bluetooth menjadi pilihan utama di era modern karena menawarkan kebebasan mendengarkan musik atau melakukan panggilan tanpa kabel yang mengganggu. Berbeda dengan headset kabel tradisional, model wireless ini memberikan mobilitas tinggi dan konektivitas instan dengan berbagai perangkat seperti smartphone, laptop, hingga smart TV. Berdasarkan riset Naxtortech dari berbagai sumber teknologi seperti SoundGuys dan Rtings, penggunaan headset Bluetooth di tahun 2025 meningkat lebih dari 40% dibanding tahun sebelumnya—menandakan bahwa pengguna kini semakin mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan.

Headset Bluetooth Paling Worth It Di Tahun 2025

Selain bebas kabel, headset Bluetooth kini juga dilengkapi fitur-fitur canggih yang dulunya hanya tersedia di model premium. Misalnya, Active Noise Cancelling (ANC) untuk meredam suara bising sekitar, low latency mode untuk gaming, dan multipoint connection yang memungkinkan koneksi ke dua perangkat sekaligus. Bahkan headset di bawah Rp500 ribu pun kini sudah mendukung Bluetooth 5.3, yang membuat koneksi lebih stabil dan efisien daya. Dengan kemajuan ini, wajar jika banyak pengguna menganggap headset Bluetooth sebagai investasi worth it untuk jangka panjang.

Cara Memilih Headset Bluetooth yang Paling Worth It

Sebelum membeli headset Bluetooth, penting untuk memahami faktor-faktor yang menentukan apakah produk tersebut benar-benar “worth it” atau tidak. Berdasarkan riset Naxtortech dari berbagai situs teknologi seperti SoundGuys, Rtings, dan WhatHiFi, ada empat aspek utama yang harus kamu perhatikan: versi Bluetooth & codec audio, daya tahan baterai, desain dan kenyamanan, serta fitur tambahan seperti ANC dan low latency. Dengan memahami aspek-aspek ini, kamu bisa menemukan headset yang tidak hanya bagus di suara tapi juga sesuai dengan gaya penggunaanmu sehari-hari.

Headset Bluetooth yang paling worth it adalah yang mampu memberikan keseimbangan antara fitur, kualitas suara, dan harga. Misalnya, headset murah bisa menjadi pilihan tepat jika kamu hanya memakainya untuk aktivitas kasual seperti mendengarkan musik santai, tetapi untuk kebutuhan gaming atau meeting profesional, kamu memerlukan headset dengan mikrofon sensitif dan latensi rendah. Berikut panduan lengkapnya agar kamu tidak salah pilih.


1. Versi Bluetooth & Codec Audio

Versi Bluetooth menentukan stabilitas koneksi dan efisiensi daya. Headset dengan Bluetooth 5.2 atau 5.3 biasanya menawarkan jangkauan sinyal lebih jauh, pairing lebih cepat, dan konsumsi baterai lebih hemat. Codec seperti aptX, AAC, dan LDAC juga memengaruhi kualitas suara—semakin tinggi bitrate-nya, semakin jernih suara yang dihasilkan.
Untuk pengguna Android, pilih headset dengan dukungan aptX atau LDAC agar bisa menikmati suara Hi-Res. Sedangkan untuk pengguna iPhone, codec AAC adalah pilihan terbaik karena lebih stabil pada ekosistem Apple.


2. Daya Tahan Baterai & Fitur Fast Charging

Salah satu faktor paling penting dalam memilih headset Bluetooth adalah lama waktu pemakaian. Model over-ear seperti Anker Soundcore Life Q30 bisa bertahan hingga 40 jam, sementara TWS seperti Realme Buds Air 6 umumnya hanya 6–8 jam. Pastikan kamu juga memeriksa fitur fast charging, karena headset modern bisa memberi waktu pakai hingga 4 jam hanya dengan pengisian 10 menit.
Bagi pengguna aktif, headset dengan baterai besar seperti Lenovo ThinkPlus TH10 menjadi pilihan yang sangat efisien untuk aktivitas seharian tanpa takut kehabisan daya.


3. Desain, Kenyamanan, & Material

Desain menentukan seberapa lama kamu bisa memakai headset tanpa merasa tidak nyaman. Untuk aktivitas di luar ruangan, model on-ear atau TWS lebih praktis dan ringan. Sementara itu, tipe over-ear cocok untuk penggunaan di rumah atau studio karena memberikan isolasi suara yang lebih baik.
Perhatikan pula material bantalan telinga — bahan kulit sintetis memang lembut, tetapi cepat panas; sedangkan bahan kain (mesh) lebih breathable untuk pemakaian jangka panjang.


4. Fitur Tambahan: ANC, Low Latency, Multipoint

Fitur tambahan bisa menjadi faktor pembeda besar antar headset. Jika kamu sering bepergian, fitur Active Noise Cancelling (ANC) wajib ada. Untuk gamer, low latency mode penting agar suara dan visual tetap sinkron. Sedangkan multipoint connection berguna bagi pengguna yang sering berpindah dari laptop ke smartphone tanpa perlu reconnect manual.
Semakin banyak fitur tambahan yang relevan dengan kebutuhanmu, semakin tinggi nilai “worth it” dari headset tersebut.

Highlights & alasan rekomendasi:

  • Lenovo ThinkPlus TH10: Opsi budget yang cukup populer di Indonesia, cocok untuk pengguna yang mencari headset over-ear simpel dengan fitur dasar tanpa menguras kantong.
  • Rexus BT7: Segment sangat murah lokal, cocok sebagai pilihan entry-level atau cadangan.
  • Audio‑Technica ATH‑M20xBT: Mid-range dengan reputasi audio yang baik, cocok bagi pengguna yang mulai serius ke kualitas suara.
  • Marshall Major IV: Gaya retro premium + build quality bagus — cocok untuk yang mengutamakan estetika dan audio.
  • Sony WH‑1000XM5: Premium flagship dengan fitur ANC canggih — cocok untuk traveler, profesional, atau pengguna yang ingin “yang terbaik”.
  • Shokz OpenRun Pro 2: Untuk pengguna aktif/olahraga — desain open-ear bone-conduction, ringan dan memungkinkan tetap sadar lingkungan sekitar.
  • Shokz OpenComm 2: Premium untuk meeting/kerja—mikrofon dan desain khusus untuk komunikasi suara.
  • Macaron Y08 Wireless Headphones: Ultra-budget gaya fashion untuk pengguna yang nilai utama adalah desain + fungsi dasar.
  • M10 TWS Headset Bluetooth: Alternatif TWS super murah untuk penggunaan kasual, cocok untuk pelajar atau pemula.
  • Depods PRO 2 ANC TWS: TWS dengan fitur ANC di kisaran harga yang masih relatif terjangkau — pilihan “worth it” untuk yang mencari fitur premium di budget terbatas.

Bagaimana memilih dari daftar ini:

  • Budget < Rp500 ribu: Pilih yang seperti Rexus BT7, M10 TWS, Macaron Y08 jika anggaran sangat terbatas — kualitas masih cukup untuk penggunaan ringan.
  • Mid-range sekitar Rp1 juta-2 juta: Audio-Technica ATH-M20xBT, atau budget lebih lokal dengan fitur cukup — cocok untuk pengguna yang mulai peduli kualitas suara.
  • Premium > Rp2 juta: Marshall Major IV, Sony WH-1000XM5 — ideal untuk pengguna demanding, sering pakai di luar, kerja, atau ingin fitur lengkap seperti ANC.
  • Spesialis kebutuhan: Untuk olahraga/open-ear pilih Shokz OpenRun Pro 2; untuk kerja/komunikasi intens pilih Shokz OpenComm 2; untuk TWS dengan fitur ANC pilih Depods PRO 2 ANC TWS.

Catatan riset & fitur penting:

Menurut riset, salah satu faktor utama mengapa headset Bluetooth menjadi pilihan bagus adalah karena kebebasan wireless dan kualitas koneksi yang makin stabil dengan versi Bluetooth terbaru.
Fitur seperti kenyamanan, baterai tahan lama, dan kemampuan koneksi ke banyak perangkat juga sangat
Memilih headset demi “worth it” berarti mencari keseimbangan antara fitur, kualitas, dan harga — bukan sekadar merk besar.

Headset Bluetooth untuk Kebutuhan Spesifik

Setiap orang memiliki kebutuhan berbeda saat memilih headset Bluetooth. Ada yang menginginkannya untuk gaming, sebagian lagi lebih fokus pada aktivitas olahraga atau meeting online. Karena itu, penting untuk memilih headset yang sesuai dengan fungsi utama yang kamu butuhkan agar pengalaman penggunaannya maksimal. Berikut pembagian kategori headset Bluetooth berdasarkan kebutuhan paling umum di tahun 2025.

Headset Bluetooth untuk Gaming

Jika kamu mencari headset Bluetooth dengan latensi rendah dan suara jernih untuk bermain game, maka pilih produk dengan fitur low latency mode atau gaming mode. Contohnya, QCY Heroad V200 dan Lenovo ThinkPlus TH10 yang punya respons cepat dan mikrofon cukup jelas untuk komunikasi tim.
Untuk pengalaman lebih imersif, headset over-ear seperti Anker Soundcore Q30 juga cocok karena mampu menghadirkan efek surround lebih kuat.

Baca juga: Headphone Bass Terbaik 2025

Headset Bluetooth untuk Meeting dan Produktivitas

Untuk kamu yang sering melakukan meeting online atau bekerja dari rumah, pilih headset dengan mikrofon berkualitas tinggi dan fitur noise cancelling. Seri Shokz OpenComm 2 menjadi salah satu rekomendasi terbaik di kelas profesional berkat desain open-ear dan mikrofon bone-conduction-nya yang tetap jelas walau di ruangan ramai. Alternatif lain, Sony WH-1000XM5 bisa jadi opsi premium untuk penggunaan profesional dengan ANC dan kejernihan suara luar biasa.

Headset Bluetooth untuk Olahraga

Bagi pengguna aktif, headset Bluetooth ringan dan tahan air jadi pilihan utama. Shokz OpenRun Pro 2 menawarkan desain open-ear yang tidak menutup telinga sehingga kamu tetap bisa mendengar lingkungan sekitar—ideal untuk lari atau bersepeda. Pilihan lain, Realme Buds Air 6 memiliki sertifikasi IPX5 sehingga aman untuk aktivitas berkeringat.

Headset Bluetooth untuk Penggunaan Kasual

Kalau kamu hanya butuh headset untuk mendengarkan musik atau menonton film di rumah, produk budget friendly seperti Rexus BT7, M10 TWS, atau Macaron Y08 sudah cukup memadai. Walaupun harganya murah, kualitas suaranya tetap oke untuk penggunaan santai tanpa ekspektasi tinggi terhadap bass atau clarity.

Tips Merawat dan Mengoptimalkan Headset Bluetooth

Agar headset Bluetooth tetap awet dan performanya optimal, kamu perlu melakukan perawatan rutin. Banyak pengguna hanya fokus pada fitur dan suara, tetapi lupa bahwa perangkat ini juga membutuhkan pemeliharaan agar tidak cepat rusak, terutama pada bagian baterai dan konektor. Berdasarkan pengalaman pengguna serta panduan teknisi audio, berikut tips efektif untuk menjaga headset Bluetooth kamu agar tetap awet dan nyaman digunakan dalam jangka panjang.

1. Hindari Pengisian Baterai Berlebihan

Meskipun sebagian besar headset modern sudah memiliki sistem auto cut-off saat baterai penuh, tetap disarankan untuk mencabut kabel setelah pengisian selesai. Mengisi terlalu lama dapat mengurangi umur baterai lithium-ion secara perlahan. Idealnya, isi baterai saat tersisa 20–30% dan cabut saat mencapai 90–100%.

2. Simpan di Tempat Kering dan Bersih

Hindari menaruh headset di tempat lembap atau terkena sinar matahari langsung. Kelembapan dapat merusak komponen internal seperti driver dan sirkuit Bluetooth. Gunakan pouch atau hard case bawaan untuk melindungi headset dari debu, benturan, dan goresan.

3. Bersihkan Secara Berkala

Gunakan kain microfiber lembut untuk membersihkan bagian luar headset. Jika ada kotoran di bantalan telinga, bersihkan dengan kapas lembap atau alcohol swab. Untuk tipe TWS, pastikan juga port charging selalu bersih dari debu atau serbuk logam kecil agar koneksi pengisian tetap lancar.

4. Perbarui Firmware Jika Tersedia

Beberapa brand seperti Sony, Anker, dan Realme menyediakan pembaruan firmware melalui aplikasi resmi. Update ini biasanya memperbaiki bug koneksi atau menambah fitur baru seperti mode suara tambahan dan optimalisasi codec. Selalu periksa aplikasi resmi pabrikanmu untuk memastikan perangkat dalam versi terbaru.

5. Hindari Menggunakan Saat Dicas

Menggunakan headset sambil dicas dapat menyebabkan suhu naik dan mempercepat degradasi baterai. Selain itu, risiko korsleting juga meningkat bila kabel atau port pengisian mengalami kerusakan. Sebaiknya gunakan headset hanya setelah proses pengisian selesai sepenuhnya.

Dengan perawatan yang tepat, headset Bluetooth bisa bertahan hingga 3–5 tahun tanpa penurunan performa yang signifikan. Ini menjadikannya investasi yang sangat worth it, terutama bagi kamu yang sering menggunakannya untuk bekerja, berolahraga, atau menikmati musik sehari-hari.

Kesimpulan

Headset Bluetooth kini bukan lagi sekadar pelengkap gaya hidup, tetapi sudah menjadi perangkat penting untuk aktivitas harian di era serba digital. Dari hasil riset Naxtortech, produk headset Bluetooth paling worth it 2025 ditentukan oleh tiga faktor utama: kualitas suara, daya tahan baterai, dan fitur fungsional yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Baik kamu pengguna casual, gamer, maupun profesional, ada banyak opsi yang bisa disesuaikan dengan anggaran dan preferensi.

Untuk kategori budget, produk seperti Lenovo ThinkPlus TH10, Rexus BT7, dan M10 TWS menawarkan keseimbangan harga dan kualitas yang solid. Di kelas mid-range, ada Audio-Technica ATH-M20xBT dan Edifier W820NB yang memberikan kualitas suara superior tanpa harga berlebihan. Sementara di level premium, Marshall Major IV dan Sony WH-1000XM5 tetap menjadi pilihan terbaik berkat fitur ANC, daya tahan panjang, dan build quality unggulan.

Intinya, headset Bluetooth yang worth it bukan sekadar murah atau mahal, tetapi yang mampu memberikan nilai optimal untuk uang yang kamu keluarkan. Jadi, sebelum membeli, pastikan kamu sudah memahami kebutuhanmu dan menyesuaikannya dengan fitur yang ditawarkan. Dengan panduan dan rekomendasi dari artikel ini, kamu bisa menemukan headset Bluetooth terbaik untuk tahun 2025 dengan percaya diri.


Pertanyaan Seputar Headset Bluetooth

Apa perbedaan headset Bluetooth dan earphone TWS?

Headset Bluetooth biasanya berukuran lebih besar dan memiliki bantalan telinga (on-ear atau over-ear), cocok untuk musik dan gaming karena menawarkan kualitas suara lebih imersif. Sedangkan TWS (True Wireless Stereo) berukuran kecil dan ringan, lebih praktis untuk penggunaan kasual.

Apakah headset Bluetooth cocok untuk gaming?

Ya, asalkan memiliki fitur low latency mode atau Bluetooth 5.3, headset Bluetooth sudah cukup ideal untuk gaming ringan. Namun, untuk kompetisi atau permainan FPS cepat, headset kabel masih memiliki keunggulan dalam latensi yang lebih rendah.

Berapa lama baterai headset Bluetooth bertahan?

Rata-rata headset Bluetooth modern bisa bertahan antara 20 hingga 50 jam tergantung kapasitas baterai dan fitur seperti ANC. Beberapa model TWS hanya bertahan 6–10 jam, tetapi bisa mencapai 30 jam total dengan charging case.

Apakah headset Bluetooth murah bisa punya suara bagus?

Bisa, selama kamu memilih merek terpercaya seperti Lenovo, QCY, atau Edifier. Headset murah sekarang sudah mendukung codec audio berkualitas dan baterai yang cukup tahan lama untuk penggunaan harian.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.